Kapasitor aluminium , juga dikenal sebagai kapasitor elektrolitik, banyak digunakan dalam perangkat elektronik dan sistem daya karena nilai kapasitansi yang tinggi dan desain kompak. Kapasitor ini mengandalkan serangkaian komponen unik yang memungkinkan mereka untuk menyimpan dan melepaskan energi listrik secara efektif.
Jantung kapasitor aluminium adalah elektrolit. Biasanya cairan atau gel yang mengandung senyawa kimia yang memfasilitasi aliran ion antara elektroda positif dan negatif. Elektrolit dalam kapasitor aluminium sering didasarkan pada larutan asam borat dan aditif lainnya, meningkatkan konduktivitas dan stabilitas.
Kapasitor aluminium memiliki elektroda yang terbuat dari foil aluminium tipis. Foil anodized, menciptakan lapisan oksida tipis di permukaannya. Lapisan oksida ini bertindak sebagai dielektrik, memisahkan elektroda positif dan negatif. Proses anodisasi sangat penting untuk memastikan berfungsinya kapasitor yang tepat.
Pemisah digunakan untuk mengisolasi elektroda aluminium foil dan mencegahnya bersentuhan langsung. Kapasitor aluminium awal sering menggunakan kertas sebagai pemisah, tetapi desain modern dapat menggabungkan pemisah polimer. Pemisah sangat penting untuk mencegah sirkuit pendek dan mempertahankan integritas kapasitor.
Foil katoda adalah aluminium foil yang membentuk elektroda negatif dari kapasitor. Biasanya diresapi dengan elektrolit untuk meningkatkan kinerja kapasitor.
Kapasitor aluminium ditempatkan dalam selubung silinder atau berbentuk chip yang terbuat dari aluminium atau bahan lainnya. Casing memberikan perlindungan mekanis dan berfungsi sebagai perisai terhadap gangguan eksternal. Bahan isolasi juga dapat ada untuk mempertahankan suhu internal dan melindungi terhadap faktor lingkungan.
Untuk menghubungkan kapasitor ke sirkuit eksternal, kabel atau terminal terpasang pada elektroda aluminium foil. Ini memberikan koneksi listrik yang diperlukan untuk kapasitor berfungsi dalam sistem elektronik yang lebih besar.